4 Genre Dan 8 Film Indonesia Terbaik Tahun 2000 – 2022

Mau genre horror sampai thriller, kamu bisa temukan semua di 8 film Indonesia terbaik yang timeless ini

#MoveWithMoove

Film Indonesia Terbaik

Sebelumnya kami minta maaf, bila film kesayanganmu tidak disebutkan pada daftar berikut ini. Kami kumpulkan 20 film Indonesia terbaik yang begitu timeless, alias tak lekang oleh waktu, yang mungkin belum pernah kamu tonton!

Tentunya daftar ini didasari penilaian subjektif, dan tentu bukan berdasar dari jumlah penonton yang dicapai oleh tiap film yang kami akan sebutkan, melainkan didasari dari impact atau dampak dari munculnya film ini pada masyarakat di masa-masa tersebut.

Fun Fact

Beberapa pop-ads yang muncul di situs streaming ilegal seringkali ditempeli dengan malware, yang umumnya berbentuk file aplikasi.

Maka dari itu, gunakanlah Moove VPN untuk melindungi jaringan dan aktivitas browsing yang sedang kamu lakukan!

Google Play

1. Genre Horor

Jelangkung (2001)

Sebuah karya klasik, yang meski ditonton siang hari, masih akan membuat nyalimu ciut. Itulah Jelangkung (2001) sebuah film dari masa keemasan Rizal Mantovani, mengisahkan tentang perjalanan empat sekawan yang penasaran akan eksistensi mahluk halus, namun berujung teragis.

Meski proses syuting dilakukan hanya 10 hari, banyak adegan yang akan menghantuimu selama berhari-hari, salah satunya ialah kemunculan sosok Turah (harap tidak click kata tersebut bila mentalmu tidak siap – mengandung jumpscare).

Sebelum kamu menonton, kamu harus sesuaikan ekspektasi ya!

Ingat, film ini dirilis pada awal tahun 2000, maka kualitas gambar dan gaya penuturan kisahnya akan sesuai di masa tersebut. Banyak scene akan diisi backsound berupa lagu (Black Maria – Veto), suatu yang khas sekali di masa tersebut.

Keramat (2009)

Ini adalah salah satu film favorit kami, yang tentu begitu bersejarah pula bagi perfilman di Indonesia. Dialah pionir genre Mokumenter di tanah air, yak, itulah Keramat (2009)!

Berkisah tentang sebuah tim produksi film beranggotakan tujuh orang yang berasal dari Jakarta, dan akan melangsungkan syuting di Bantul, namun ditengah proses produksi banyak konflik terjadi, dan banyak daerah suci nan keramat terusik. Maka, malapetaka adalah takdir bagi mereka semua.

Dibawah komando Monty Tiwa yang merangkap jadi produser sekaligus sutradara ini memaksa para pemainnya melakukan peran tanpa script, dirinya hanya menceritakan garis besar sebelum take berjalan.

Meski begitu Poppy Sovia yang berperan menjadi Poppy memberi acting yang luar biasa natural dan kuat, meski hanya menjadi supporting-cast. Sedangkan karakter Migi yang diperankan Migi Parahita tampil begitu memukau dan menyeramkan, terutama saat adegan sinden.

Film ini jadi judul terakhir yang kami sebutkan untuk mewakili genre horor dalam 20 film Indonesia terbaik menurut kami. Jelas karena hingga kini, tidak ada satupun film horor Indonesia yang mampu menandingi efektivitas serta kejujurannya sebagai Mokumenter bila dibandingkan dengan Keramat (2009).

2. Genre Drama

Dua Garis Biru (2019)

Mungkin terdengar remeh, tapi film ini cukup berani untuk mengutarakan issue yang begitu dekat dengan kehidupan perkotaan belakangan ini. Ya! Dua Garis Biru (2019) mengisahkan tentang polemik yang terjadi pada sepasang kekasih yang dihadapkan pada kehamilan yang tidak diinginkan, meski keduanya masih diusia sekolah.

Mengapa issue ini jadi begitu mewah, meski sebenarnya telah terjadi sejak dahulu kala? Keberanian sang sutradara Ginatri S. Noer patut diacungi jempol, karena issue tersebut ditempatkan pada perspektif yang berbeda.

Ketika tokoh utama wanita bernama Dara yang sedang mengandung kehamilan tak diinginkan itu, tetap mampu menentukan sikap, meski baik mengenai penolakannya untuk menggugurkan kandungannya, hingga keputusan untuk pergi ke Korea.

Dua Garis Biru (2019) patut diperhitungkan untuk sebuah drama yang segar, dengan di satu sisi polemiknya cukup rumit, namun cenderung ringan untuk ditonton.

Ave Maryam (2018)

Dont judge a book by its cover – ialah pepatah yang tidak tepat bila disandingkan dengan Ave Maryam (2018) yang dari poster filmnya saja kamu pasti sudah tau bahwa film ini sebenarnya sangat berkualitas.

Kesederhanaan pada poster filmnya tidak pula mencerminkan polemik dan drama yang muncul pada tokoh Maryam yang dimainkan Maudy Koesnaedi.

Digambarkan sebagai wanita yang lahir dari keluarga beragama Islam, namun harus bekerja sebagai suster di Panti Jompo, yang dikepalai oleh seorang Pastor, yang dikemudian hari membuat dirinya jatuh cinta.

Kalau kamu langsung merasa relate dengan sepenggal kisah Maryam itu, sebaiknya kamu siapkan banyak tisu karena film ini tidak berakhir dengan bahagia.

Pertama kali ditayangkan pada Festival Film Internasional Hanoi 2018 dan Festival Film Asia Hong Kong, serta Festival Film Internasional Capetown. Sayangnya film ini hanya berhasil disaksikan 80.000 penonton dari 30 bioskop.

Beberapa isu miring juga menerpa film ini, mulai dari isu dipotongnya durasi utuh dari film, hingga diberitakan sempat akan ditolak untuk tayang dibioskop oleh beberapa organisasi masyarakat, terkait tema film yang dianggap sara.

Buat kami, ini adalah karya lengkap, nuansa avant-garde jelas sangat terlihat dari tone warna, pemilihan latar, cast bahkan tipikal long-shoot yang digunakan. Bahkan di film ini, kamu akan lupa dengan karakter Jaenab dari serial Si Doel yang melekat pada Maudy Koesnaedi.

Satu kata, ajaib!

3. Genre Aksi (Action)

Serigala Terakhir (2009)

Kamu bisa sebut beberapa judul ini, Bebas Bercinta (1995), Setetes Noda Manis (1994) atau Kabut Asmara (1994). Film laga era 90an lekat sekali dengan bumbu percintaan yang kental, dan dampaknya melekat pada meledaknya serial televisi yang dahulu dikenal dengan FTV pada awal tahun 2000an.

Kami bisa bilang, Serigala Terakhir (2009) merupakan salah satu pintu yang membuka banyak sineas dan juga penikmat film pada masa itu mengenai “kedalaman” dari sebuah aksi tidak hanya didasari dendam karena kisah percintaan, melainkan juga amarah dalam kisah pertemanan.

Dibintangi para pemeran yang memikat mata pada masa itu, mulai dari tokoh Ale (Al Fathir Muchtar), Jarot (Vino G. Bastian), Lukman (Dion Wiyoko), Sadat (Ali Syakieb) dan Jago (Dallas Pratama). Film ini mengisahkan tentang persahabatan dari lima sekawan semenjak kecil, akan menemukan takdirnya tersendiri, ketika beranjak dewasa.

Latar penceritaan di pinggiran Kota Jakarta, mungkin familiar sekali dengan serial Si Doel Anak Sekolahan, namun di film Serigala Terakhir (2009), kota ini digambarkan dalam perspektif yang berbeda, namun sesuai dengan realita, nuansa yang begitu kumuh dan keras.

Buat kamu yang para milenial, tak ada salahnya menyimak karya klasik ini, agar dapat memahami, bagaimana pertemanan dapat terbentuk di masa lalu.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021)

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) mengantongi banyak sekali penghargaan, bahkan untuk kategori Aktor Utama Terbaik yang jatuh pada pemeran tokoh utamanya, yakni Marthino Lio sebagai Ajo Kawir tentu itu jadi sebagian alasan, mengapa kami cantumkan dalam 8 judul film terbaik Indonesia ini.

Film ini mengisahkan tokoh Ajo Kawir, seorang begundal yang tak takut mati, namun terus memendam rahasia akan dirinya yang impoten. Hingga suatu saat, dirinya ditakdirkan untuk mencintai lawannya, bernama Iteung, dan rahasia itu pun mulai terkuak.

Bila tadi, kami menyebutkan bahwa Serigala Terakhir (2009) ialah yang menuntun para sineas untuk lebih revolusioner, beda hal dengan Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) akan memberikan gambaran kepadamu, bahwa film laga era 90an adalah gabungan kisah cinta dengan aksi laga.

Selain dari setting tahun, kosakata yang digunakan dalam script atau bahkan busana yang para karakter gunakan bisa kamu apresiasi, film ini menunjukkan bahwa tak selamanya karakter utama itu digambarkan sebagai peran yang kokoh tak tergoyahkan, lihatlah Ajo Kawir yang impoten itu!

4. Genre Thriller

Penyalin Cahaya (2021)

Jujur, kami masih merinding bila mengingat perjuangan Sur mencari kebenaran dari kekhawatiran dirinya yang mungkin jadi korban pemerkosaan oleh para senior di kampusnya.

Itulah premis yang sangat amat sederhana, namun dieksekusi begitu brilian oleh sutradara Wregas Bhanuteja. Membawa dirinya dan film ini, mendapat penghargaan kategori Film Cerita Panjang TerbaikSutradara TerbaikPemeran Utama Pria Terbaik dan masih banyak penghargaan lainnya.

Bahkan film ini juga sempat trending di streaming platform Netflix pada 15 negara sejak rilis. Jelas jadi pencapaian yang begitu dahsyat untuk sebuah karya debut penyutradaan pertama pada film panjang.

Kami juga setuju bahwa film ini cukup slow burn karena kamu akan digiring dengan cukup perlahan untuk menemukan clue secara satu per satu. Tokoh Sur justru jadi salah satu elemen paling penting, karena konsistensinya dalam menunjukkan ekspresi “berjuang” tanpa batas.

Ya jelas dong, karena Sur tidak sama sekali pernah terlihat menangis!

Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017)

Untuk menutup rekomendasi ini, kami bawakan padamu sebuah kaya yang menurut kami sangat fenomenal. Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (2017), yang mengisahkan tokoh Marlina yang rumahnya dirampok oleh tujuh orang asing, dimana hal itu membuatnya teramat malu, karena kejadian itu terjadi di hadapan mayat suaminya.

Dengan premis tersebut, sangat jelas alasan mengapa film ini bisa tayang hingga di Cannes Film Festival 2017. Dibintangi oleh Marsha Timothy yang dengan sangat halus mengucapkan tiap kata dalam logat Sumba. Kegigihan dan kekuatannya, menyiratkan energi empowerment.

Kami tak mau banyak membocorkan, tetapi cobalah cari tahu, benda apa yang dibawa oleh Marlinajangan kaget ya!

 

Itulah 8 judul film Indonesia terbaik semenjak tahun 2000 hingga saat ini, untuk beberapa genre yang belum kami bahas, tunggu di artikel selanjutnya ya!

Catatan Penulis

Bila kamu melewatkan beberapa film di atas pada platform streaming yang legal, kami sangat berharap kamu tidak sekali-kali mencoba untuk akses situs streaming ilegal, karena sangat mungkin data privasi-mu bisa tersimpan di browser.

Walaupun, dengan Moove VPN itu semua pasti tidak jadi masalah, data privasi-mu pun terjaga!

Google Play


Artikel Lainnya


perbedaan proxy dan vpn

Perbedaan Proxy Dan VPN yang Perlu Diketahui

Meskipun mempunyai fungsi yang sama, yaitu dapat menyembbunyikan IP address,…
cara menghapus cache

Cara Menghapus Cache di HP & PC yang Mudah

Beberapa dari kamu mungkin masih ada yang kebingungan mengenai cara…
ipconfig flush dns

Cara Melakukan Flush DNS Cache di Berbagai OS

Pertama-tama, mungkin kamu masih asing dengan istilah flush DNS serta…