10 Judul Film Semi Indonesia Yang Patut Kamu Pertimbangkan

Adegan sensual terkadang jadi bumbu pelengkap dalam sebuah film, tapi beberapa juga jadikan itu sebagai sajian utamanya.

#MoveWithMoove

Film Semi Indonesia

Meski dalam sejarah perfilman Indonesia banyak karya yang menyisipkan adegan sensual dalam film, terutama pada karya di tahun 80-an dan 90-an, mungkin tidak semuanya bisa masuk dalam kategori film semi Indonesia.

Mengingat, bahwa film semi sering dirujuk dalam konteks banyaknya adegan sensual dalam suatu film. Beberapa karya terbaru di era 2000-an berikut mungkin bisa jadi pertimbangan, mana yang cocok disebut film semi ataupun bukan.

Catatan Penulis

Kami harap kamu telah berusia cukup dewasa dan bijak dalam menanggapi beberapa judul film berikut ini, karena banyak mengandung explicit content.

Moove VPN juga selalu mendukung film karya anak bangsa, dengan menghimbau agar kamu selalu menontonnya di streaming platform yang resmi!

Google Play

1. Jakarta Undercover (2007 dan 2017)

Berpusat pada karakter Vicky yang diperankan oleh Luna Maya (untuk rilisan versi 2007), seorang wanita yang melarikan diri dari kota kelahirannya di Medan, pasca membunuh ayahnya yang seringkali melakukan kekerasan pada ibunya.

Setelah kabur dan merantau ke ibu kota, realita keras harus dihadapinya, karena dirinya harus menjadi stripper di sebuah night club, demi menghidupi dirinya dan keluarganya.

Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Moammar Emka ini memang sedari awal dikhususkan bagi pembaca dan penikmatnya yang telah berusia 17 tahun ke atas.

Menariknya, pada 2017 kisah ini di-remake dengan bantuan sentuhan dari Fajar  Nugros, dengan didampingi oleh beberapa aktor dan aktris papan atas, seperti Baim Wong yang harus dipasangkan dengan Tiara Eve dalam sebuah adegan ranjang.

Menurut kami, versi 2007 terkesan lebih jujur dan sederhana. Mungkin karena pada versi ini, kota Jakarta terlihat tampak asli dan lebih raw. Sedangkan, pada versi 2017, penggambarannya terlalu berlebihan.

2. Paku Kuntilanak (2009)

Tidak ada bencana lain selain maraknya film horor erotis yang sempat menggila menjelang era 2010-an. Salah satunya diisi oleh film ini.

Mengisahkan tentang ketertarikan dan rasa cinta seorang pria bernama Joko yang diperankan oleh kiwil, terhadap hantu Kuntilanak yang diperankan oleh Dewi Persik. Sekarang, kamu bisa bayangkan duet maut ini, antara Kiwil dan Dewi Persik!

Sebenarnya, mungkin film ini berniat baik, mengangkat legenda khas 2000-an yang dahulu santer terdengar, tentang bagaimana hantu Kuntilanak dapat diabadikan wujudnya dalam bentuk “manusia” ketika bagian atas kepalanya tertusuk paku.

Meski begitu, dengan cast yang absurd dan terkesan tampak tidak terkurasi dengan baik itu, hanya menyajikan tontonan horor dengan balutan erotis semata.

3. Asmara Dua Diana (2009)

Meski banyak adegan sensual yang menangkap lekuk tubuh super seksi dari Aura Kasih di dalam film ini, jujur untuk kami Asmara Dua Diana (2009) jauh dari kesan hanya menjual adegan sensual.

Film yang mengisahkan dua orang bernama Diana yang dipernakan oleh Aura Kasih dan Luna Maya, yang terlibat pada cinta segitiga perselingkuhan dengan karater pria bernama Asmara.

Untuk kami, komedi dan alur penceritaan dari film ini begitu sederhana dan mudah untuk dinikmati. Konteks komedi satir seringkali muncul dalam jumlah yang pas. Terlebih jajaran cast seperti Jamie Aditya yang memerankan karakter Asmara begitu memukau untuk kami, terkesan lugu meskipun kenyataannya tidak!

4. Arisan Brondong (2010)

Mungkin untuk beberapa pemuda, kisah ini begitu to good to be true. Bercerita tentang karakter Rian seorang pemuda yang seakan menjadi “piala bergilir” dari sebuah permainan yang dilakukan beberapa wanita sosialita paruh baya, lets say “ibu-ibu kaya”.

Dengan premis seperti itu, dan jajaran pemeran wanita seperti Bella Saphira, Anita Hara, Andi Soraya dan bahkan aktris asing Heather Storm sudah barang tentu kamu paham bagaimana kelanjutan ceritanya!

Film berdurasi 90 menit ini akan sukses membuatmu sedikit bingung atas konteks dan alur ceritanya, yang terkesan terburu-buru, mungkin agar cepat sampai ke adegan ranjangnya saja.

5. Diperkosa Setan (2010)

Mungkin dari 10 judul, film ini saja yang sedikit kami bahas. Judulnya sudah jelas provokatif, dan sangat amat melekat pada konteks genre horor-erotis. Lalu apalagi yang ingin kamu tahu?

Jajaran cast juga diisi super mega bintang yang dinobatkan dan ditempeli label “bintang panas” yakni Cynthiara Alona.

Terlebih, film yang memusatkan pada tokoh Rico yang merupakan seorang hyper sex dan playboy saja sudah cukup meresahkan untuk dibahas. Well, selebihnya kamu saksikan sendiri ya!

Catatan Penulis

Bila kamu melewatkan beberapa pada daftar berikut ini pada platform streaming yang legal.

Kami sangat berharap kamu tidak sekali-kali mencoba untuk akses situs streaming ilegal, karena sangat mungkin data privasi-mu bisa tersimpan di browser.

Walaupun, dengan Moove VPN itu semua pasti tidak jadi masalah, data privasi-mu pun terjaga!

Google Play

6. 13 Cara Memanggil Setan (2011)

Sekali lagi, kisah horor yang dibalut dengan adegan sensual. Film buatan paranormal Ki Kusumo ini berkisah tentang beberapa cara yang dapat digunakan untuk melawan sebuah sosok mahluk superanatural yang keji dan sering membunuh manusia, yang bernama Putri Jingga.

Meski tidak banyak hal spesial yang dapat dibahas dalam film yang satu ini. Pasca perilisannya, banyak penolakan terutama dari organisasi masyarakat beratribut agama mayoritas, terutama karena banyaknya adegan nyaris tanpa busana dari aktris kenamaan Five Vi dan juga Debby Ayu, terlebih satu diantaranya juga diabadikan dalam sebuah adegan berhubungan seksual.

7. Skandal (2011)

Dari 83 menit durasi film yang digarap oleh Jose Poernomo ini, tiga potongan adegan panas diisi oleh Uli Auliani yang memerankan karakter Mischa dengan kekahsihnya Vincent yang diperankan Mario Lawalata.

Berkisah tentang skandal perselingkuhan dalam hubungan keduanya, film ini hampir tidak sama sekali capture hal yang spesial. Selain adegan panas nan sensual, sesuai dengan alasan daftar ini dibuat.

Memang, dari sekian banyak karya yang dihasilkan oleh Uli Auliani menurut kami, film ini menangkap betul bagaimana kemampuannya berakting, yang mungkin memang sebatas “itu saja”. Jelas, aksi yang memorable tentu di adegan “bathtube” itu.

8. Something In The Way (2013)

Sosok Ratu Felisha memang tak pernah lepas dari kesan sensual, pasca serial film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan yang begitu meledak pada 2004 silam.

Pada film Something in The Way (2013), dirinya dipasangkan dengan Reza Rahadian yang berperan sebagai Ahmad, seorang supir taksi yang terobsesi dengan seks namun jatuh cinta pada seorang pekerja seks komersial bernama Kinar (Ratu Felisha).

Memang takdir itu unik dan misterius, itulah gambaran film yang satu ini. Sedikit premis yang telah kami tuliskan pada paragraf sebelumnya akan membuatmu kaget akan akhir dari film ini. Dan Soal adegan sensual ya tidak perlu kamu pertanyakan lagi ya!

9. Java Heat (2013)

Sebenarnya, film ini dianggap promising oleh beberapa sineas, karena membawa kemampuan teknis director luar negeri Connor Allyn, meski satu sisi beberapa sineas lainnya menyebut bahwa film ini overrated.

Berkisah tentang upaya penangkapan pencuri perhiasan buronan internasional yang telah menculik puteri Sultan. Film yang satu ini seakan “memaksa” menangkap kemegahan Candi Borobudur.

Dan sekali lagi Uli Auliani pasca beradegan panas di film Skandal (2011), kini aktris cantik itu mendapat porsi untuk mengisi karakter Rani,seorang pekerja seks komersial, yang tentu mendapat bagian untuk adegan sensual.

10. A Copy of My Mind (2015)

Meski rasanya kurang adil untuk memasukkan judul ini ke dalam daftar, namun banyak yang mengaitkan karya Joko Anwar yang satu ini masuk ke dalam salah satu film semi Indonesia.

Berpusat pada hidup dua orang karakter, yakni Alek yang diperankan Chicco Jerikho sebagai pemuda yang berprofesi sebagai penerjamah dan pembuat subtitle dari DVD bajakan.

Serta karakter Sari yang diperankan oleh Tara Basro sebagai seorang therapist pada sebuah SPA di bilangan Jakarta.

Keduanya bertemu saat Sari yang kala itu gemar menonton film dari DVD bajakan complain terhadap hasil kerja Alek yang membuat subtitle sedemikian buruknya pada DVD yang dibeli Sari. Dari sana lah, keduanya kian akrab hingga memadu kasih.

Kesederhanaan Joko Anwar menuturkan film ini mengantarkan Tara Basro jadi pemenang Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada FFI di tahun 2015.

Jujur, banyak angle memang yang disajikan dalam film ini terkesan sensual, namun jauh dari kata vulgar khas beberapa judul sebelumnya yang telah dibahas di atas.

So, sebaiknya kamu tetep nonton sih!

Begitulah beberapa judul yang bisa kami sebutkan kali ini. Meski tidak semua cukup pantas untuk disebut film semi Indonesia yang dapat disejajarkan dengan karya-karya vulgar nan frontal lainnya, at least pada beberapa judul, filmnya memang lebih layak ditonton karena ceritanya bagus, dan bukan menjual adegan seksi semata.

Keep Moving Whenever I Want!

Let’s Make a Move!

Gunakan Moove VPN sekarang!

Google Play


Artikel Lainnya


perbedaan proxy dan vpn

Perbedaan Proxy Dan VPN yang Perlu Diketahui

Meskipun mempunyai fungsi yang sama, yaitu dapat menyembbunyikan IP address,…
cara menghapus cache

Cara Menghapus Cache di HP & PC yang Mudah

Beberapa dari kamu mungkin masih ada yang kebingungan mengenai cara…
ipconfig flush dns

Cara Melakukan Flush DNS Cache di Berbagai OS

Pertama-tama, mungkin kamu masih asing dengan istilah flush DNS serta…